PENGERTIAN SERVICE MANAGEMENT
Sebelum nya kita harus tau apa itu service management. Service
management atau yang lebih dikenal
dengan IT Service Management (ITSM) merupakan sebuah konsep manajemen yang
memberikan layanan informasi dengan memanfaatkan kecanggihan IT untuk memberikan
informasi yang berkualitas sebagai bentuk pelayanan kepada para pelanggan.
dalam
konteks manufaktur , diintegrasikan ke manajemen rantai pasokan sebagai
persimpangan antara penjualan aktual dan sudut pandang pelanggan . Tujuan dari
manajemen pelayanan kinerja tinggi adalah untuk mengoptimalkan rantai pasokan
layanan intensif , yang biasanya lebih kompleks daripada rantai pasokan barang
jadi yang khas . Kebanyakan rantai pasokan layanan intensif memerlukan
persediaan yang lebih besar dan integrasi yang lebih kuat dengan layanan
lapangan dan pihak ketiga . Mereka juga harus mengakomodasi permintaan
konsisten dan tidak pasti dengan mendirikan informasi dan produk yang lebih
maju arus . Selain itu , semua proses harus dikoordinasikan di berbagai lokasi
layanan dengan sejumlah besar bagian dan beberapa tingkatan dalam rantai
pasokan .
Tujuan
utama ITSM adalah menyelaraskan layanan IT dengan kebutuhan pengguna,
memperbaiki kualitas layanan TI, dan mengefektifkan penggunaan biaya untuk
pengelolaan TI.
“Penerapan
ITSM dapat membantu organisasi untuk meningkatkan kinerjanya”
Artikel
ini akan membahas sebagian kecil proses-proses yang ada di dalam ITSM, yaitu:
1.
Incident Management;
2. Problem
Management;
3. Change
Management.
APAKAH
INCIDENT, PROBLEM & CHANGE MANAGEMENT?
Tidak
pernah ada cara yang baku memulai ITSM dalam organisasi. Melalui artikel ini
saya akan memberikan panduan mengimplementasikan ITSM dengan 3 proses yaitu
incident, problem & change management.
ITSM
Incident
Management
Problem
Management
Change
Management
1.
INCIDENT MANAGEMENT
Incident
Management adalah proses pencatatan, penelusuran, penugasan, dan pengelolaan
insiden untuk dikomunikasikan dengan pengguna layanan IT. Pengertian insiden
menurut ITIL adalah gangguan terhadap layanan IT atau penurunan kualitas dari
layanan IT, contohnya seperti: printer error, tidak bisa login ke aplikasi,
kegagalan server, dan hal-hal lain yang mengganggu suatu layanan IT dapat
dikategorikan sebagai insiden.
Incident
Management dijalankan dengan suatu prosedur. Dimulai pada saat User melaporkan
terjadi insiden/gangguan, kemudian Helpdesk akan mencatat ke dalam log insiden
den membuat tiket insiden. Setelah insiden dicatat, Helpdesk akan mengidentifikasi
gangguan yang terjadi, jika insiden dapat diselesaikan oleh Helpdesk maka
Helpdesk akan memandu langkah-langkah untuk segera melakukan perbaikan/resolusi
terhadap insiden tersebut atau Helpdesk langsung mendatangi User yang
melaporkan untuk langsung menangani insiden/gangguan tersebut. Namun jika
gangguan/insiden tidak dapat ditangani maka Helpdesk akan melakukan eskalasi ke
Tehnical Support yang kompetensinya lebih tinggi. Selanjutnya Tehnical Support
akan mengidentifikasi insiden/gangguan yang terjadi dan melakukan penanganan
secepat mungkin. Setelah insiden/gangguan selesai ditangani maka Helpdesk akan
menutup tiket laporan dan memutakhirkan status insiden menjadi CLOSED.
2. PROBLEM
MANAGEMENT
Problem
Management adalah proses yang bertanggung jawab menangani problem lifecycle.
Pengertian Problem menurut ITIL adalah penyebab lebih dari sebuah atau lebih
insiden. Jika dikaitkan dengan insiden maka biasanya problem terjadi sesudah
insiden, penyebab ini umumnya tidak diketahui ketika tiket problem dibuat, dan
proses Problem Management bertanggung jawab terhadap investigasi lebih lanjut.
Contoh penanganan problem seperti ini disebut dengan Reactive Problem
Management dimana investigasi dilakukan setelah insiden terjadi, sebaliknya
penanganan problem juga dapat dilakukan sebelum insiden terjadi dengan cara
mencari gejala-gejala yang mungkin dapat menimbulkan insiden, proses ini
disebut dengan Proactive Problem Management.
Contoh
problem management adalah pada hari Senin terjadi server error yang menyebabkan
aplikasi hang, setelah dicari penyebabnya incident management team tidak
menemukan masalah apapun kemudian server direstart dan aplikasi berjalan normal
kembali. Selang seminggu terjadi lagi error yang sama, kemudian incident
management team merestart server dan aplikasi pun berjalan normal kembali. Pada
saat selesai penanganan insiden yang kedua, incident management team melakukan
eskalasi masalah ke problem management. Server yang berulang kali direstart menunjukkan
bahwa insiden itu telah berubah menjadi problem, masalah tidak benar-benar
tuntas pada saat server hanya direstart.
Pada
kejadian di atas maka insiden sudah menjadi problem dan perlu dilakukan
investigasi lebih mendalam terhadap error yang terjadi. Metode mencari akar
masalah yang menjadi penyebab error di proses problem management dinamakan
dengan root cause analysis. Pada saat akar masalah telah ditemukan maka perlu
ditentukan perbaikan/resolusi permanen terhadap problem tersebut.
3. CHANGE
MANAGEMENT
Change
Management adalah proses yang bertanggung jawab mengendalikan siklus dari
setiap perubahan (change). Tujuan utama dari change management adalah
merealisasikan manfaat perubahan dengan meminimalisasi gangguan terhadap
layanan.
Change
Management dilakukan untuk 2 (dua) alasan, yaitu:
1.
Proaktif dengan tujuan mencari benefit yang digunakan untuk mendukung
kepentingan bisnis dan/atau peningkatan layanan IT dan/atau peningkatan
kemudahan sehingga layanan IT menjadi lebih efektif;
2. Reaktif
dengan tujuan untuk menyelesaikan suatu masalah atau adaptasi terhadap
lingkungan yang berubah.
Contoh
change management yaitu pada saat melakukan perubahan fungsi pada aplikasi
bisnis, langkah yang harus dilakukan adalah mengajukan form Request For Change
(RFC), setelah diajukan akan dianalisa dampak, risiko, dan alasan pengajuan
perubahan serta dibuat rencana apa yang harus dilakukan apabila perubahan
gagal. Setelah RFC disetujui maka harus dibuat perencanaan implementasi
perubahan sedetail mungkin untuk memastikan RFC dapat berhasil sesuai tujuan
awal. Risiko-risiko yang mungkin terjadi pada RFC yang tidak dikelola dengan
baik seperti:
1.Perubahan
yang tidak/belum disetujui
2.Tingkat
keberhasilan perubahan yang rendah
3.Jumlah
perubahan darurat yang tinggi
4.Pembengkakan
biaya dan waktu
5.Ketidaksesuaian
requirement dengan hasil perubahan
“Tidak ada
perubahan yang tidak berisiko, maka siapkan rencana yang matang”
4.
HUBUNGAN INCIDENT, PROBLEM & CHANGE MANAGEMENT
Incident,
problem, dan change management adalah proses-proses yang berhubungan dalam
pengelolaan ITSM. Insiden yang berulang membuat insiden itu menjadi problem,
dan untuk problem yang sudah diketahui akar masalahnya diperlukan change
management untuk resolusi/perbaikannya. Sehingga dapat dilihat ketiga proses
ini saling terkait dan dapat dengan mudah diterapkan untuk memulai ITSM dalam
suatu organisasi IT.
PENGERTIAN ITIL (Infrastuctur Technology Management)
ITIL adalah suatu rangkaian dengan konsep infrastruktur, pengembangan,
serta operasi teknologi informasi. ITIL sebenarnya adalah suatu rangkaian
rangkuman dari beberapa buku yang membahas tentang pengelolaan (TI). ITIL
memberikan beberapa praktik TI penting seperti daftar cek, tugas, serta
beberapa prosedur yang disesuaikan dengan segala jenis organisasi(TI).
ITIL sudah dikembangkan sejak 1980-an dengan ITIL 1.0.Kemudian
dengan beriringnya waktu peningkatan pelayanan yang berkesinambungan dan
adaptasi terhadap situasi saat ini dalam lingkungan (TI) modern ITIL 1.0 di
rilis besar dan dijadikan ITIL 2.0 yang paling dikenal dengan set bukunya yang
berhubungan dengan ITSM (IT service management) & service support(dukungan
layanan). Pada awal 2007 ITIL 3.0 didirikan. Ini didirikan dengan sama sekali
baru. Terdapat 3 bidang utama didalamnya : ITIL Core Publikasi, ITIL Pelengkap
Bimbingan, ITIL Web Support Services.
Pada 30 Juni 2007, OGC (Office of Government Commerce) menerbitkan
versi ketiga ITIL (ITIL v3) yang intinya terdiri dari lima bagian dan lebih
menekankan pada pengelolaan siklus ITSM (IT service management). Lima bagian
tersebut adalah :
1. Service Strategy
Ini merupakan inti dari ITIL Service Life Cycle yang memberikan
panduan kepada pengimplementasian ITSM . Panduan ini disajikan dalam bentuk
prinsip-prinsip dasar konsep ITSM, acuan, serta proses-proses inti.
Proses di dalamnya yaitu:
·
Service Portofolio Management
·
Financial Management
·
Demand Management
2
2. Service Design
Agar layanan TI dapat memberikan manfaat pada bisnis,
layanan TI harus terlebih dahulu didesain dengan tujuan bisnis dari
pelanggannya. Service Design memberikan panduan kepada organisasi TI untuk bisa
secara sistematis dan best practice mendesain dan membangun layanan TI.
Proses di dalamnya yaitu:
·
Service Catalog Management
·
Service Level Management
·
Supplier Management
·
Capacity Management
·
Availability Management
·
IT Service Countinuity Management
·
Information Security Management
3. Service Transition
Menyediakan panduan kepada organisasi TI agar dapat
mengembangkan kemampuan untuk mengubah hasil desain layanan TI. Tahapan ini
menggambarkan bagaimana sebuah kebutuhan didefinisikan dalam Service Strategy,
lalu dibentuk dalam Service Design dan selanjutnya secara efektif
direalisasikan dalam Service Operation
Proses di dalamnya yaitu:
·
Transation Planning and Support
·
Change Management
·
Service Assset and Configuration Management
·
Release and Deployment Management
·
Service Validation
·
Evaluation
·
Knowledge Management
4. Service Operational
Ini adalah tahapan life cycle yang mencakup semua
kegiatan operasional layanan-layanan TI. Di dalamnya terdapat beberapa
panduan-panduan untuk mengelola layanan TI secara efisien.
Proses di dalamnya:
·
Event Management
·
Incident Management
·
Problem Management
·
Request Fulfillment
·
Access Management
Manfaat ITIL ini merupakan pendekatan sistematis untuk
management layanan TI. ITIL dapat membantu perusahaan dalam cara berikut:
1.
Mengurangi biaya
2.
Pengunaan proses praktik terbaik yang sudhah terbukti meningkatkan kepuasan
pelanggan.
3.
Meningkatkan produktivitas
4.
Meningkatkan penggunaan keterampilan dan pengalaman
5.
Meningkatkan penyampaian layanan pihak ketiga melalui spesifikasi ITIL atau
ISO 20000
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusmasih kurang banyak frameworknya hehe
BalasHapusMy Blog
nama saya fajar. saya tinggal di bedono di jawa tengah saya berada dalam masalah keuangan yang sangat kronis dan situasi kesehatan terminal beberapa minggu yang lalu. setelah semua pencarian saya untuk bantuan dari teman dan tetangga terbukti gagal, saya merasa tidak ada orang yang benar-benar peduli. saya menjadi sangat lelah karena kurangnya dana untuk mengembangkan bisnis saya dan 2 anak saya yang berusia 5 dan 8 tahun juga tidak tampan karena kurangnya perawatan yang tepat sebagai akibat dari keuangan. suatu pagi yang setia saya melihat seorang teman lama mendiang suami saya dan saya memberi tahu dia semua yang telah saya alami dan dia berkata satu-satunya cara dia bisa membantu adalah mengarahkan saya ke petugas pinjaman yang baik di AS yang juga membantunya, dia menjelaskan kepada saya tentang bagaimana dia secara finansial turun dan bagaimana dia didorong oleh petugas pinjaman ini (mr pedro yang memberinya pinjaman 7.000.000 usd dengan tarif terjangkau 2. dia selanjutnya meyakinkan saya bahwa mereka adalah satu-satunya perusahaan pinjaman sah yang dia temukan secara online. dia memberi saya email mereka & begitulah cara saya melamar dan juga diberikan pinjaman dan hidup saya berubah untuk selamanya hubungi satu-satunya pemberi pinjaman asli mr pedro melalui email / whatsapp +18632310632 pedroloanss@gmail.com untuk menyelesaikan kekacauan keuangan Anda.
BalasHapus