Cari Blog Ini

Kamis, 21 April 2016

PENGARUH CINTA KASIH ORANGTUA TERHADAP ANAK (Manusia dan Cinta Kasih)





Di dalam kamus umum bahasa Indonesia Kasih diartikan sebuah perasaan sayang, cinta atau suka. Sedangkan Sayang diartikan kasihan.

Kasih sayang orang tua merupakan kebutuhan paling pokok dan paling penting bagi anak, dengan adanya kasih sayang tersebut maka anak akan merasa akrab dan bersahabat dengan orang tuanya. Sehingga anak tersebut akan terbuka dan jujur dalam mengungkapkan berbagai persoalan yang mereka hadapi kepada orang tuanya. Akan tetapi yang perlu diperhatikan orang tua bahwa dalam mewujudkan bentuk kasih sayang pada anak-anaknya jangan sampai berlebih-lebihan, karena perhatian dan kasih sayang orang tua melebihi batas akan menyebabkan menjadi manja dan timbulnya kepuasan dalam diri anak terhadap keadaan yang ia miliki yang akhirnya memicu keputus asaan serta kegagalan di masa depannya.

Kasih sayang akan membentuk ruh dan psikologis anak sebagaimana halnya makanan membentuk tubuh dan fisik. Kekurangan dalam memberikan makanan akan menimbulkan efek-efek yang negatif terhadap tubuh, begitu juga kurangnya kasih sayang atau kelebihan dalam memberikan kasih sayang kepada anak akan membentuk kondisi psikologis yang tidak seimbang.

Di dalam al-Qur’an dijelaskan pada surat al-Tahrim sebagai berikut:
Artinya “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka”. 

Dari ayat di atas dapat dipahami bahwa kita harus berusaha untuk memberikan bimbingan, arahan, motivasi  dengan penuh hikmah dengan landasan kasih sayang yang sesuai dengan koridor syari’ah terhadap keluarga demi terwujudnya keluarga yang sakinah dan selamat dunia akhirat.

Dan pada dasarnya hubungan pendidikan dalam keluarga adalah didasarkan atas adanya hubungan kudrati antara orang tua dan anak. Pendidikan keluarga didasarkan pada perasaan cinta, kasih sayang yang murni. Rasa cinta dan kasih sayang inilah yang menjadi sumber kekuatan yang tak kunjung padam dari orang tua untuk memberi bimbingan dan pertolongan yang dibutuhkan oleh anak.

a.  Hubungan Orang Tua dengan Anak
 Secara fitrah, sesungguhnya Allah telah meletakkan pada hati setiap orang tua rasa cinta dan kasih sayang terhadap anak-anak mereka, perasaan inilah yang mendorong mereka untuk mengasuh, membimbing dan mendidik anak-anaknya agar kelak menjadi generasi yang shaleh, yang bisa berbakti kepada kedua orang tua, agama, nusa dan bangsa. Tanpa perasaan seperti ini tidak mungkin mereka dapat bersabar atau bersedia bersusah payah, menderita, memikul beban nafkah yang amat berat dengan bekerja, dan bahkan tak kenal istirahat.

Bila seorang anak dilahirkan ke dunia dan menemukan kedua orang tuanya dalam suasana amat harmonis dan rukun, maka anak tersebut akan tumbuh dan berkembang dalam suasana ketentraman dan ketenangan, apabila seorang anak menyaksikan bahwa disiplin rumah tangga dan hubungan kekeluargaan berjalan di atas landasan hukum Islam. Hal itu akan memberikan pengaruh yang positif terhadap perkembangan kepribadiannya.

Bila di dalam rumah, si anak menemukan ikatan yang penuh dengan rasa kasih sayang dimana seorang ibu melakukan  tugas dan fungsinya dengan baik, maka hal itu akan memberikan pengaruh yang positif pula terhadap ketentraman jiwa si  anak serta moral dan perilakunya begitu pula sebaliknya.



b.  Bentuk-Bentuk Kasih Sayang Orang Tua
Adapun bentuk-bentuk kasih sayang  orang tua menurut Reza Farhadian, dalam bukunya yang berjudul ‘’Menjadi orang tua pendidik’’  antara lain disebutkan ;
1)    Memberikan perhatian dan pengawasan . Orang tua sebagai guru di lingkungan keluarga hendaknya selalu memberikan motivasi dalam bentuk perhatian dan pengawasan baik dalam tingkah laku anak di rumah maupun di lingkungan sekolah dan masyarakat.

2) Pemrberian bimbingan
Bimbingan adalah suatu proses bantuan yang diberikan kepada seseorang agar bisa mengembangkan potensi yang dimiliki, mengenali dirinya sendiri , mengerti persoalan-persoalan, sehingga mereka dapat bertanggung jawab tanpa bergantung kepada orang lain.

Jadi yang dimaksud pemberian bimbingan di sini adalah bimbingan orang tua pada anaknya untuk mencapai keberhasilan belajar sehingga akan memperoleh hasil yang baik dari kegiatan belajar yang dilakukan.



3)    Memberikan motivasi.
Motivasi adalah dorongan yang terang kepada pemenuhan psikis atau rohaniyah. Jadi motivasi dari orang tua sangat diperlukan oleh seorang anak yang saatnya  berfungsi sebagai pendorong bagi anak untuk melakukan  hal yang positif.

4)    Memberikan nasihat dan teguran.
Memberikan nasihat  dan teguran merupakan salah satu bentuk kasih sayang orang tua yang dapat menentukan keberhasilan dalam hidupnya, karena dengan adanya nasihat orang tua, anak bisa membedakan hal yang pantas dilakukan dan yang tidak. Oleh karena itu sebagai orang tua hendaknya memberikan teguran dikala anak melakukan pelanggaran. Teguran itu hendaknya diberikan kepada anak yang baru satu atau dua kali melakukan pelanggaran, yang hal itu dapat berupa kata-kata tetapi dapat juga berupa isyarat seperti pandangan muka yang tajam, menunjukkan jari dan sebagainya.

Berikut ini, merupakan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian nasihat:

a)     Jangan memberikan nasihat disaat suasana hati anak sedang malas, bingung ataupun gelisah, karena hanya membuat mereka dipojokkan, akibatnya nasihat menjadi tak berguna dan menimbulkan rasa benci anak kepada orang tuanya.

b)    Pilih suasana hati gembira. Orang tua hendaknya menyiapkan terlebih dahulu nasihat yang ingin diberikan sampai suasana hati anak jadi terang dan gembira kembali.

c)      Memberikan nasihat lewat cerita.
d)     Tidak terlalu sering memberi nasihat.
e)   Sebatas kemampuan anak. Jangan memberikan nasihat tentang suatu yang masih berada di luar jangkauan anak. Jadi di dalam memberikan nasihat harus disampaikan dengan taraf kemampuan anak.

f)      Kembali pada al-Qur’an dan Hadits.
g)      Memberikan hukuman
Hukuman adalah tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga menimbulkan nestapa, dan dengan adanya nestapa itu anak akan menjadi sadar dan berjanji di dalam hatinya, untuk tidak mengulangi kesalahan lagi.


c.  Tanggung Jawab Keluarga terhadap Anak

 Adapun tanggung jawab orang tua terhadap anaknya antara lain meliputi:
1.  Dorongan atau motivasi. Cinta kasih yang menjiwai hubungan orang tua dengan anak. Cinta kasih ini mendorong sikap dan tindakan rela menerima tanggung jawab dan mengabdikan hidupnya untuk sang anak.

2.     Dorongan atau motivasi kewajiban moral, sebagai konsekuensi kedudukan orang tua terhadap keturunannya, tanggung jawab moral ini meliputi nilai-nilai religius sepritual yang dijiawai ketuhanan yang maha esa dan agama masing-masaing, disamping didorong oleh kesadaran memelihara martabat dan kehormatan keluarga.

3.     Tanggung jawab emosional sebagai bagian dari keluarga yang pada gilirannya juga menjadi bagian dari masyarakat, bangsa dan Negara bahkan kemanusiaan, tanggung jawab emosional ini merupakan perwujudan kesadaran dan kesatuan keyakinan. 


d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kasih Sayang Orang Tua

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kurangnya kasih sayang orang tua menurut Resa Farhadian dalam bukunya menjadi orang tua pendidik, adalah sebagai berikut:

1)      Keadaan psikologis orang tua.
2)      Kurangnya kesadaran orang tua akan pentingnya kasih sayang.
3)      Banyaknya kegiatan  orang tua di luar rumah.
4)      Pendidikan orang tua.
5)      Ketidak harmonisan orang tua.
6)      Keadaan ekonomi.
Menurut Farrington (1978: 87-90) dari hasil penelitiannya menyatakan bahwa: “Sikap orang tua yang kasar dan keras, perilaku orang tua yang menyimpang, dinginnya hubungan antara orang tua dan anak, antara ayah dan ibu, orang tua yang bercerai, dan ekonomi lemah, menjadi pendorong utama anak untuk berperilaku agresif, perilaku pada umur 8 tahun sampai 10 tahun mempengaruhi perilaku agresif mereka pada umur 17 tahun dan 18 tahun.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar