Di dalam kamus umum
bahasa Indonesia Kasih diartikan sebuah perasaan sayang, cinta atau
suka. Sedangkan Sayang diartikan kasihan.
Kasih sayang orang tua
merupakan kebutuhan paling pokok dan paling penting bagi anak, dengan adanya
kasih sayang tersebut maka anak akan merasa akrab dan bersahabat dengan orang
tuanya. Sehingga anak tersebut akan terbuka dan jujur dalam mengungkapkan berbagai
persoalan yang mereka hadapi kepada orang tuanya. Akan tetapi yang perlu
diperhatikan orang tua bahwa dalam mewujudkan bentuk kasih sayang pada
anak-anaknya jangan sampai berlebih-lebihan, karena perhatian dan kasih sayang
orang tua melebihi batas akan menyebabkan menjadi manja dan timbulnya kepuasan
dalam diri anak terhadap keadaan yang ia miliki yang akhirnya memicu keputus
asaan serta kegagalan di masa depannya.
Kasih sayang akan
membentuk ruh dan psikologis anak sebagaimana halnya makanan membentuk tubuh
dan fisik. Kekurangan dalam memberikan makanan akan menimbulkan efek-efek yang
negatif terhadap tubuh, begitu juga kurangnya kasih sayang atau kelebihan dalam
memberikan kasih sayang kepada anak akan membentuk kondisi psikologis yang
tidak seimbang.
Di dalam al-Qur’an
dijelaskan pada surat al-Tahrim sebagai berikut:
Artinya “Hai
orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka”.
Dari ayat di atas dapat
dipahami bahwa kita harus berusaha untuk memberikan bimbingan, arahan,
motivasi dengan penuh hikmah dengan landasan kasih sayang yang
sesuai dengan koridor syari’ah terhadap keluarga demi terwujudnya keluarga yang
sakinah dan selamat dunia akhirat.
Dan pada dasarnya
hubungan pendidikan dalam keluarga adalah didasarkan atas adanya hubungan
kudrati antara orang tua dan anak. Pendidikan keluarga didasarkan pada perasaan
cinta, kasih sayang yang murni. Rasa cinta dan kasih sayang inilah yang menjadi
sumber kekuatan yang tak kunjung padam dari orang tua untuk memberi bimbingan
dan pertolongan yang dibutuhkan oleh anak.
a. Hubungan
Orang Tua dengan Anak
Secara fitrah,
sesungguhnya Allah telah meletakkan pada hati setiap orang tua rasa cinta dan
kasih sayang terhadap anak-anak mereka, perasaan inilah yang mendorong mereka
untuk mengasuh, membimbing dan mendidik anak-anaknya agar kelak menjadi
generasi yang shaleh, yang bisa berbakti kepada kedua orang tua, agama, nusa
dan bangsa. Tanpa perasaan seperti ini tidak mungkin mereka dapat bersabar atau
bersedia bersusah payah, menderita, memikul beban nafkah yang amat berat dengan
bekerja, dan bahkan tak kenal istirahat.
Bila seorang anak
dilahirkan ke dunia dan menemukan kedua orang tuanya dalam suasana amat
harmonis dan rukun, maka anak tersebut akan tumbuh dan berkembang dalam suasana
ketentraman dan ketenangan, apabila seorang anak menyaksikan bahwa disiplin
rumah tangga dan hubungan kekeluargaan berjalan di atas landasan hukum Islam.
Hal itu akan memberikan pengaruh yang positif terhadap perkembangan
kepribadiannya.
Bila di dalam rumah, si
anak menemukan ikatan yang penuh dengan rasa kasih sayang dimana seorang ibu
melakukan tugas dan fungsinya dengan baik, maka hal itu akan
memberikan pengaruh yang positif pula terhadap ketentraman jiwa
si anak serta moral dan perilakunya begitu pula sebaliknya.
b. Bentuk-Bentuk
Kasih Sayang Orang Tua
Adapun bentuk-bentuk
kasih sayang orang tua menurut Reza Farhadian, dalam bukunya yang
berjudul ‘’Menjadi orang tua pendidik’’ antara lain disebutkan
;
1) Memberikan
perhatian dan pengawasan . Orang tua sebagai guru di lingkungan keluarga
hendaknya selalu memberikan motivasi dalam bentuk perhatian dan pengawasan baik
dalam tingkah laku anak di rumah maupun di lingkungan sekolah dan masyarakat.
2) Pemrberian
bimbingan
Bimbingan adalah suatu
proses bantuan yang diberikan kepada seseorang agar bisa mengembangkan potensi
yang dimiliki, mengenali dirinya sendiri , mengerti persoalan-persoalan,
sehingga mereka dapat bertanggung jawab tanpa bergantung kepada orang lain.
Jadi yang dimaksud
pemberian bimbingan di sini adalah bimbingan orang tua pada anaknya untuk
mencapai keberhasilan belajar sehingga akan memperoleh hasil yang baik dari
kegiatan belajar yang dilakukan.
3) Memberikan
motivasi.
Motivasi adalah
dorongan yang terang kepada pemenuhan psikis atau rohaniyah. Jadi
motivasi dari orang tua sangat diperlukan oleh seorang anak yang
saatnya berfungsi sebagai pendorong bagi anak untuk melakukan hal
yang positif.
4) Memberikan
nasihat dan teguran.
Memberikan
nasihat dan teguran merupakan salah satu bentuk kasih sayang orang
tua yang dapat menentukan keberhasilan dalam hidupnya, karena dengan adanya
nasihat orang tua, anak bisa membedakan hal yang pantas dilakukan dan yang
tidak. Oleh karena itu sebagai orang tua hendaknya memberikan teguran dikala
anak melakukan pelanggaran. Teguran itu hendaknya diberikan kepada anak yang
baru satu atau dua kali melakukan pelanggaran, yang hal itu dapat berupa
kata-kata tetapi dapat juga berupa isyarat seperti pandangan muka yang tajam,
menunjukkan jari dan sebagainya.
Berikut ini, merupakan
hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian nasihat:
a) Jangan
memberikan nasihat disaat suasana hati anak sedang malas, bingung ataupun
gelisah, karena hanya membuat mereka dipojokkan, akibatnya nasihat menjadi tak
berguna dan menimbulkan rasa benci anak kepada orang tuanya.
b) Pilih
suasana hati gembira. Orang tua hendaknya menyiapkan terlebih dahulu nasihat
yang ingin diberikan sampai suasana hati anak jadi terang dan gembira kembali.
c) Memberikan
nasihat lewat cerita.
d) Tidak
terlalu sering memberi nasihat.
e) Sebatas
kemampuan anak. Jangan memberikan nasihat tentang suatu yang masih berada di
luar jangkauan anak. Jadi di dalam memberikan nasihat harus disampaikan dengan
taraf kemampuan anak.
f) Kembali pada al-Qur’an dan Hadits.
g) Memberikan
hukuman
Hukuman adalah tindakan
yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga menimbulkan
nestapa, dan dengan adanya nestapa itu anak akan menjadi sadar dan berjanji di
dalam hatinya, untuk tidak mengulangi kesalahan lagi.
c. Tanggung
Jawab Keluarga terhadap Anak
Adapun tanggung
jawab orang tua terhadap anaknya antara lain meliputi:
1. Dorongan
atau motivasi. Cinta kasih yang menjiwai hubungan orang tua dengan anak. Cinta
kasih ini mendorong sikap dan tindakan rela menerima tanggung jawab dan
mengabdikan hidupnya untuk sang anak.
2. Dorongan
atau motivasi kewajiban moral, sebagai konsekuensi kedudukan orang tua terhadap
keturunannya, tanggung jawab moral ini meliputi nilai-nilai religius sepritual
yang dijiawai ketuhanan yang maha esa dan agama masing-masaing, disamping
didorong oleh kesadaran memelihara martabat dan kehormatan keluarga.
3. Tanggung
jawab emosional sebagai bagian dari keluarga yang pada gilirannya juga menjadi
bagian dari masyarakat, bangsa dan Negara bahkan kemanusiaan, tanggung jawab
emosional ini merupakan perwujudan kesadaran dan kesatuan keyakinan.
d. Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Kasih Sayang Orang Tua
Adapun faktor-faktor
yang mempengaruhi kurangnya kasih sayang orang tua menurut Resa Farhadian dalam
bukunya menjadi orang tua pendidik, adalah sebagai berikut:
1) Keadaan
psikologis orang tua.
2) Kurangnya
kesadaran orang tua akan pentingnya kasih sayang.
3) Banyaknya
kegiatan orang tua di luar rumah.
4) Pendidikan
orang tua.
5) Ketidak
harmonisan orang tua.
6) Keadaan
ekonomi.
Menurut Farrington
(1978: 87-90) dari hasil penelitiannya menyatakan bahwa: “Sikap orang tua yang
kasar dan keras, perilaku orang tua yang menyimpang, dinginnya hubungan antara
orang tua dan anak, antara ayah dan ibu, orang tua yang bercerai, dan ekonomi
lemah, menjadi pendorong utama anak untuk berperilaku agresif, perilaku pada
umur 8 tahun sampai 10 tahun mempengaruhi perilaku agresif mereka pada umur 17
tahun dan 18 tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar