Cari Blog Ini

Senin, 16 November 2015

I. Makalah Kebudayaan Mesir Kuno

Makalah Kebudayaan Mesir Kuno
I.            Pendahuluan
  A. Latar Belakang
             Peradaban Mesir kuno berkembang di sepanjang sungai Nil. Seorang pendeta Mesir bernama “Manetho” telah mengalih bahasakan sejarah raja-raja Mesir ke dalam bahasa Yunani. Inskripsi- Inskripsi yang menggunakan huruf hieroglif dialih bahasakan kedalam bahasa “coptic”, yakni bahasa yang digunakan oleh orang Mesir pada masa akhir kuno. Dari bahasa itu kemudian diterjemahkan lagi ke dalam bahasa Yunani. “Champolion” adalah seorang sarjana Perancis yang berjasa dalam membaca huruf hieroglif yang terlupakan, yakni melalui prasasti batu Rosetta yang berisikan aksara Yunani Kuno, Paku dan hieroglif.
             Perkembangan teknologi, pertanian dan sistem irigasi berawal dari keinginan orang-orang Mesir kuno untuk menaklukkan sungai itu untuk mengatasi pasang surut air sungai. Mereka membuka saluran dan bendungan yang sekaligus digunakan untuk mengairi sawah-sawah di sekitar sungai.
             Tempat penyimpanan gandum dan garpu tanah dari kayu. “Kebudayaan Nil” demikian para ahli   menyebutnya, pada tahap awal berasal dari sebuah delta di sekitar desa Narinde. Di desa itu banyak ditemukan alat-alat batu serta bermacam-macam gerabah.
Beberapa di antara gerabah itu bahkan yang dihias dengan garis garis putih dan hitam dalam pola zig zag. Temuan lain yang menggambarkan kemajuan kebudayaan Mesir pada masa proto sejarah adalah temuan gerabah dengan gambar perahu suci, kepala burung, tangan, gajah dan kura-kura dengan garis-garis sederhana, sebagian besar peninggalan itu sekarang masih disimpan di “Musieum Of Fine Arts” di Boston.
             Untuk memahami bagaimana kebudayaan Mesir Kuno, harus dipahami dulu kepercayaan mereka, walaupun tidak semua karya-karya seni mereka dipersembahkan untuk agama, namun semua karya-karya itu ditemukan di makam-makam dan di kuil-kuil. Kepercayaan mereka bahwa orang mati itu masih punya kehidupan, sehingga orang yang mati suka diawetkan yaitu “Mummi” yang ditempatkan pada makam yang indah dan kontribusi bangunan yang kuat dengan lukisan dinding dan relief-relief.



     B. Tujuan Penulisan Makalah
         Secara umum penulisan makalah ini yaitu untuk :
         1.Mengetahui keragaman kebudayaan di belahan bumi ini salah satunya kebudayaan mesir kuno.
           2.Menyelesaikan tugas pembuatan makalah tentang kebudayaan pada mata kuliah Ilmu Sosial.

II.            Isi atau Pembahasan

            A.    Kebudayaan Mesir
        Mesir (Bahasa Arab: رصم Miṣr) merupakan sebuah negara di Afrika Utara. Mesir
bersempadan dengan Libya, Sudan, Jalur Gaza dan Israel serta Laut Mediterranean dan Laut Merah. Walaupun Mesir mempunyai keluasan tanah yang besar (1 juta km², kebanyakan penduduknya mendiami kawasan-kawasan tebing Sungai Nil, terutamanya bandar Kaherah dan Iskandariah.
        Kawasan Mesir merupakan tapak tamadun awal Mesir Purba. Monumen-monumen Mesir Purba seperti Piramid Giza, Sphinx, Kuil Luxor dan sebagainya menjadi tarikan berjuta-juta pelancong luar negeri setiap tahun. Kini, Mesir merupakan antara negara Arab terpenting di Timur Tengah.


           
        B.  Pembagian Kerajaan Mesir Tua, Mesir Pertengahan, dan Mesir Baru

                1. Zaman Kerajaan Mesir Tua (2660 – 2180 SM)

Pusat pemerintahan Kerajaan Mesir Tua berada di Memphis. Raja Menes berhasil mempersatukan Kerajaan Mesir Hulu dan kerajaan Mesir Hilir. Oleh karena berhasil mempersatukan dua kerajaan, maka Raja Menes disebut dengan Nesutbiti yang artinya raja yang bermahkota kembar. Raja-raja yang terkenal dari zaman Kerajaan Mesir Tua adalah Raja Chufu (Cheops), Chefren, Menkaure, dan terakhir Pepi II. Setelah Raja Pepi II meninggal, Mesir mengalami kemunduran karena kerajaan terpecah belah, terjadi perebutan kekuasaan oleh para bangsawan, dan adanya serangan bansa asing yang selalu menunggu kelemahan Mesir.

2. Zaman Kerajaan Mesir Pertengahan (1640 – 1570SM)

Akibat terjadinya pertentangan dan persaingan antarkaum bangsawan feodal, Kerajaan Mesir menjadi terpecah belah. Adanya persaingan dan pertentangan ini berhasil diatasi dan dipersatukan oleh raja dari kerajaan Thebe yang bernama Firaun Sesostris III, selanjutnya ibu kota kerajaan dipindahkan ke Thebe. Kerajaan Mesir dibawah pemerintahan Firaun Sesostris III kesejahteraan rakyatnya meningkat. Perdagangan Mesir Pertengahan runtuh karena adanya serangan dari bangsa Hyksos (Indo-Jerman) yang gemar berperang dan rendah peradabannya. Hyksos berhasil menduduki daerah delta timur Sungai Nil dan mendirikan pusat pemerintahan di Awaris. Dari daerah inilah Hyksos berhasil menguasai Mesir Dan Palestina.

3. Zaman Kerajaan Mesir Baru (1570 – 1075 SM)

Di bawah pimpinan Firaun Ahmosis I dari kerajaan Thebe, bangsa Hyksos berhasil diusir dan ibu kota Awaris dapat direbut kembali. Firaun Ahmosis I diangkat menjadi penguasa Mesir. Setelah Ahmosis I meninggal digantikan oleh Firaun Thutmosis III yang berhasil menguasai Babilonia, Assyria, Sicilia, Cyprus.
Pada zaman ini, dewa Amon (dewa bulan) disamakan dengan dewa Ra (dewa matahari), sehingga dikenal adanya dwimurti yang disebut Amon-Ra. Pada masa pemerintahan Thutmosis III dibangun Kuil Amon-Ra di kota Luxor dan Karnak.

Berikut raja-raja yang memerintah Kerajaan Mesir Baru setelah Raja Thutmosis III meninggal.
a) Amenhotep II, menggantikan Thutmosis |||

b) Firaun Thutmosis IV. Thutmosis IV menjalin persahabatan dengan Firaun Mitanni dan Babilonia untyk mempertahankan wilayah kekuasaan Mesir yang luas.

c) Amenhotep IV. Amenhotep membawa kepercayaan yang bersifat monoteis sehingga ditentang oleh para pendeta dari agama Amon yang bersifat politeis. Untuk menghindari pertentangan tersebut Amenhotep IV memindahkan ibu kota Kerajaan Thebe ke Al-Amarna.

d) Firaun Tut-Ankh-Amon, pada masa pemerintahan Tut-Ankh-Amon Kerajaan Mesir mengalami kemunduran dan terpecah menjadi kerajaan-kerajaan kecil.

e) Firaun Haremheb, berhasil mempersatukan kembali kerajaan-kerajaan Mesir yang telah terpecah belah.
f) Firaun Ramses II, memperluas Mesir hingga ke Palestina dan mengalahkan bangsa Hittit yang mengacau di Asia Barat.

g) Firaun Ramses III, merupakan raja terakhir Kerajaan Mesir Baru. Setelah Ramses III meninggal, Kerajaan Mesir Baru mengalami kemunduran dan dikuasai bangsa asing.



C.Sistem Kepercayaan Mesir Kuno
     Masyarakat Mesir Kuno memuja banyak dewa (politeisme).Masyarakat Mesir Kuno berpendapat bahwa kehidupan kematian tidak terlepas dari kehendak para dewa. Sebelum munculnya Firaun, masyarakat Mesir Kuno memuja hewan (totemisme), sehingga banyak dewa yang dipuja diwujudkan dalam bentuk binatang. Selain memuja hewan, masyarakat Mesir Kuno juga percaya pada kekuatan-kekuatan alam yang dianggap sebagai
Berikut dewa-dewa yang berasal dari kekuatan alam.
a.    Dewa Ra (dewa matahari) merupakan dewa yang sangat dihormati. Dewa Ra dipuja sebagai dewa pelindung, dewa keadilan, dan penjunjung moral dunia. Masyarakat Mesir Kuno membangun obelisk (bangunan yang berbentuk tugu yang tinggi dan runcing vmbagian atasanya) dengan tujuan untuk melakukan pemujaan terhadap dewa Ra.
 














b.      Dewa Osiris (putra dewa Ra), dipuja sebagai dewa kehidupan, alam, banjir, gandum, dan alam arwah.















 c.    Dewa Isis (istri dewa Osiris), dipuja sebagai dewi Sungai Nil atau dewi kesuburan. Masyarakat Mesir Kuno memercayai bahwa roh orang yang telah meninggal akan hidup terus asalkan jasadnya tetap utuh. Oleh karena itu, mayat orang yang telah meninggal perlu diawetkan dengan cara dibalsem. Mayat yang diawetkan ini disebut dengan mumi. Mayat yang telah dibalsem dengan ramuan-ramuan kemudian dibalut dengan kain putih tipis dan disimpan dalam peti mayat yang besar. Peti mayat tersebut kemudian diletakkan didalam piramida agat tetap aman dari pencurian mayat.










E. Hasil Budaya Mesir Kuno

a. Hieroglyph atau Hieroglif
     Kata hieroglif berasal dari kata-kata hieros yang berarti suci dan gliphen yang artinya memahat atau menggaris. Jadi, hieroglif mengandung arti huruf suci yang dipahat. Semula tulisan dipahat diatas batu atau kayu, namun kemudian ditulis pada papirus. Papirus adalah semacam kertas yang dibuat dari daun papirus. Kata papirus diserap dalam bahasa Inggris menjadi paper yang artinya kertas. Pena yang digunakan untuk menulis dibuat dari jerami.
     Huruf hieroglif pada awalnya merupakan huruf gambar. Dari huruf hieroglif muncul tulisan baru yang disebut hierotis yang dipergunakan oleh para pendeta Mesir untuk keperluan keagamaan dan huruf demotis yang dipergunakan oleh rakyat.


b. Mastaba
Mastaba adalah bangunan penguburan yang berbentuk menyerupai bangku. Bagian atas mastaba satar dan sisinya miring. Mastaba ini memiliki beberapa kamar dengan salah satu kamarnya digunakan umtuk menyimpan jenazah. Agar mastaba lebih indah, maka dihiasi dengan ornamen pola-pola geometrik.






c. Piramida
Piramida adalah bangunan raksasa dari batu yang digunakan sebagai makam raja-raja beserta keluarga.Piramida merupakan perkembangan lebih lanjutdari mastaba. Piramida pertama dibangunolehImhotep untukmakam FiraunSozer RajaChufu (Cheops)
Piramidayagpalingbesaradalahpiramida
.
  








d. Sphinx
     Sphinx adalah bangunan raksasa dari batu yang berupa singa berkepala manusia yang didirikan didepan sebuah piramida. Sphinx merupakan lambang kekuasaan dan pemerintahan dari seorang raja Mesir yang dimakamkan pada piramida tersebut. Badan sphinx merupakan lambang kekuatan dari raja yang memerintah, sedangkan kepala sphinxmerupakan lambang kebijaksanaan.


e. Kuil
Kuil sebagai tempat pemujaan dewa-dewa Mesir. Kuil termasyhur dan yang paling indah adalah kuil yang dibangun oleh Ratu Hatshepsut di Deil el Bahri.
 









F. Ilmu Pengetahuan
Bangsa Mesir Kuno telah mengenal ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi, buktinya adalah adanya bangunan raksasa seperti piramida. Masyarakat Mesir Kuno telah menguasai beberapa ilmu pengetahuan seperti astronomi, matematika, dan kedokteran.

1)Astronomi
Astronomi digunakan oleh masyarakat Mesir Kuno untuk menghitung dan menentukan waktu meluapnya Sungai Nil, memecahkan masalah irigasi, perencanaan pembangunan piramida, dan untuk menentukan hari-hari besar keagamaan. Sistem kalender membagi satu tahun menjadi dua belas bulan, satu bulan menjadi tiga puluh hari. Agar lebih tepat dalam perhitungannya, mereka menetapkan kembali penanggalan kalender berdasarkan kemunculan bintang sirius yang muncul setiap tahun.

2)Matematika
Pada mulanya matematika digunakan untuk memenuhi kebutuhan praktis. Metode yang digunakan dalam matematika masih sangat sederhana hanya terbatas padavpenambahan dan pengurangan. Selanjutnya berkembang menghitung perkalian dan pembagian, wlaupun masih menggunakan cara-cara rumit dan kurang praktis.

3)Kedokteran
Dalam kehidupan masyarakat Mesir Kuno, kedudukan seorang tabib merangkap sebagai tukang sihir atau pendeta. Himpunan pengetahuan kedokteran ada yang di tulis dalampapirus (sebagai buku pedoman untuk diajarkan dan dipraktikkan di kuil). Buku tersebut ditemukan oleh seorang ahli sejarah Mesir berkebangsaan Amerika, Edwin Smith. Ahli yang lain (Eber) menemukam sebuah buku yang isinya tentang pembedahan, anatomi, dan uraian tentang farmasi.

G. Kota-Kota Kuno di Mesir
Kota-kota kuno di Mesir sangat erat hubungannya dengan kekuasaan raja-raja Mesir Kuno. Kota-kota tersebut adalah sebagai berikut.
    1)   Kota Gizeh, terdapat bangunan piramida terbesar dan terkenal (piramida Raja Cheops) dengan ketinggian137 meter.

2) Kota Deir el Bahri, di kota ini ditemukan bangunan tempat pemujaan masyarakat Mesir seperti kuil dewa Amon yang dibangun oleh Ratu Hatshepsut

3) Kota Ambu Simbel, ditemukan bangunan kuil yang dibangun pada masa pemerintahan Raja Ramses II.

4) Kota Memphis dan Thebe, di kedua kota ini terdapat bangunan-bangunan istana yang sangat megah dan indah.


 Kesimpulan :
Setelah membahas isi makalah ini dapat di simpulokan bahwa letak geografis Mesir diAfrika Utara, walaupun  Semenanjung Sinai adalah dalam Asia Barat daya. Negara ini mempunyai pesisir pantai yaitu Laut Mediterranean dan Laut Merah berbatasan dengan Libyabagian barat, Sudan dibagian selatan, Semenanjung
GazaPalestin dan Israel bagian timur.Mesir Kuno terbagi atas dua kerajaan, yang dikenal sebagai Mesir Hulu dan Mesir Hilir.Berlainan dengan kebiasaan, Mesir Hulu (Upper Egypt) terletak di selatan dan Mesir Hilir (Lower Egypt) di utara, dinamakan sungai Nil.
Pembagian kerajaan Mesir dibagi menjadi tiga bagian yaitu Kerajaan Mesir Tua (2660 – 2180 SM), Kerajaan Mesir Baru (1570 - 1075 SM), Kerajaan Mesir Tengah (1640 – 1570 SM).
Kerajaan Mesir Tua disebut jaman piramida karena pada masa inilah dibangun piramida-piramida terkenal misalnya piramida Sakarah dari Firaun Joser. Piramida di Gheza adalah makam Firaun Cheops, Chifren dan Menkawa.Kerajaan Mesir Tengah dikenal dengan tampilnya Sesotris III.Ia berhasil memulihkan persatuan dan membangun kembali Mesir.  Sesudah diduduki bangsa Hyksos, Mesir memasuki jaman kerajaan baru atau jaman imperium.Disebut jaman imperium karena para Firaun Mesir berhasil merebut wilayah/daerah di Asia barat termasuk Palestina, Funisia dan Syria.
Raja-raja yang memerintah jaman Mesir Baru antara lain: Ahmosis I, Thutmosis I,Thutmosis III, Amen Hotep IV Ramses II. Ada beberapa jenis peninggalan pada jaman Mesir Kuno seperti tulisan, kalender, Seni Bangunan (Arsitektur).




Daftar Pustaka :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar